Urutan Surah-Surah Al-Qur’an: Tauqifi atau Ijtihadi?

📜 Pendahuluan

Al-Qur’an bukan hanya kitab suci, tetapi juga mukjizat yang memiliki susunan unik dan tertata rapi. Urutan surah-surah dalam Al-Qur’an bukanlah sembarangan, melainkan berdasarkan ketetapan ilahi yang diwahyukan kepada Rasulullah ﷺ.

Namun, para ulama berbeda pendapat mengenai apakah urutan surah ini bersifat tauqifi (berasal dari wahyu) atau hasil ijtihad para sahabat. Artikel ini akan membahas perbedaan pendapat tersebut dan mana yang lebih kuat berdasarkan dalil-dalil yang ada.


📜 Pendapat-Pendapat Ulama tentang Urutan Surah Al-Qur’an

Para ulama memiliki tiga pendapat utama terkait urutan surah dalam Al-Qur’an:

1️⃣ Urutan Surah Bersifat Tauqifi (Wahyu dari Allah)

Pendapat pertama menyatakan bahwa urutan surah Al-Qur’an sudah ditetapkan langsung oleh Rasulullah ﷺ berdasarkan petunjuk Jibril yang berasal dari Allah. Dengan kata lain, susunan surah dalam mushaf Utsmani yang kita kenal saat ini sudah ada sejak zaman Nabi ﷺ.

📌 Dalil-dalil yang mendukung pendapat ini:
✅ Rasulullah ﷺ membaca beberapa surah dalam urutan tertentu dalam shalatnya.
✅ Ibnu Mas’ud pernah berkata tentang surah Al-Isra’, Al-Kahfi, Maryam, Thaha, dan Al-Anbiya’“Mereka ini adalah surah-surah utama, dan (urutan) mereka ini sudah ada sejak dulu.”
✅ Imam Ibnul Hishar mengatakan, “Rasulullah ﷺ pernah bersabda, ‘Letakkan ayat ini di tempat ini…’ yang menunjukkan bahwa penataan surah dan ayat sudah berdasarkan wahyu.”

📖 Kesimpulan:
Pendapat ini menyatakan bahwa urutan surah dalam Al-Qur’an bersifat tauqifi, tidak boleh diubah, dan telah ada sejak zaman Nabi ﷺ.


2️⃣ Urutan Surah Berdasarkan Ijtihad Para Sahabat

Pendapat kedua menyebutkan bahwa urutan surah dalam Al-Qur’an adalah hasil ijtihad para sahabat setelah Rasulullah ﷺ wafat.

📌 Dalil-dalil yang mendukung pendapat ini:
✅ Perbedaan susunan surah dalam mushaf pribadi para sahabat:

  • Mushaf Ali bin Abi Thalib diurutkan berdasarkan urutan turunnya wahyu, dimulai dari Al-‘Alaq, lalu Al-MuddatstsirAl-QalamAl-Muzzammil, dan seterusnya.
  • Mushaf Ibnu Mas’ud dimulai dengan Al-Baqarah, lalu An-Nisa’, kemudian Ali ‘Imran.
  • Mushaf Ubay bin Ka’ab dimulai dengan Al-Fatihah, lalu Al-BaqarahAn-Nisa’, dan Ali ‘Imran.

📖 Kesimpulan:
Pendapat ini menyatakan bahwa urutan surah dalam mushaf Utsmani yang kita gunakan sekarang adalah hasil ijtihad para sahabat, bukan wahyu langsung dari Allah.


3️⃣ Sebagian Urutan Tauqifi, Sebagian Ijtihadi

Pendapat ketiga adalah jalan tengah yang menyatakan bahwa sebagian besar urutan surah Al-Qur’an bersifat tauqifi (berasal dari wahyu), tetapi sebagian kecil adalah hasil ijtihad para sahabat.

📌 Dalil yang mendukung pendapat ini:
✅ Hadits yang menunjukkan Nabi ﷺ membaca surah tertentu dalam urutan tertentu.
✅ Riwayat dari Ibnu Hajar yang menyebutkan penggolongan surah-surah dalam kelompok tertentu sejak zaman Nabi ﷺ.

📖 Kesimpulan:
Pendapat ini menyatakan bahwa sebagian besar urutan surah sudah ditetapkan sejak zaman Nabi ﷺ, tetapi beberapa di antaranya ditata ulang oleh sahabat berdasarkan ijtihad mereka.


📜 Pendapat yang Paling Kuat

Jika kita mengkaji lebih dalam, pendapat pertama yang menyatakan bahwa urutan surah dalam Al-Qur’an bersifat tauqifi lebih kuat.

📌 Alasan pendapat ini lebih kuat:
✅ Rasulullah ﷺ membaca surah dalam urutan tertentu yang sesuai dengan mushaf Utsmani.
✅ Para sahabat akhirnya meninggalkan mushaf pribadi mereka dan berpegang pada mushaf Utsmani yang diresmikan oleh Khalifah Utsman bin Affan.
✅ Mushaf Utsmani disepakati oleh seluruh umat Islam tanpa ada yang menentang, menunjukkan bahwa urutan surah yang kita kenal saat ini memang berasal dari wahyu Allah.

📖 Kesimpulan akhir:
💡 Urutan surah dalam Al-Qur’an adalah bagian dari wahyu Allah dan bersifat tauqifi, tidak boleh diubah atau disusun ulang.


📜 Penutup

💡 Apa yang bisa kita pelajari dari pembahasan ini?
✅ Al-Qur’an telah tersusun sempurna sejak zaman Rasulullah ﷺ.
✅ Urutan surah bukan sembarangan, tetapi memiliki makna mendalam yang hanya diketahui oleh Allah.
✅ Umat Islam harus berpegang teguh pada mushaf Utsmani, yang merupakan mushaf yang disepakati oleh para sahabat dan seluruh umat Islam.

📖 Semoga Allah menjadikan kita bagian dari orang-orang yang selalu menjaga kemurnian Al-Qur’an! Aamiin.

Referensi: Dasar – Dasar Ilmu Al-Qur’an – Syaikh Manna’ Al Qathanx

Scroll to Top