Tips Mudah Menghafal Al-Quran
✍🏻 Ustadz Afit Iqwanudin حفظه الله تعالى
Setiap orang memiliki kesempatan untuk bisa bergabung menjadi bagian dari ahlulloh, para penjaga kitabNya. Kebanyakan orang mengaggapnya sebagai sesuatu yang amat sulit diraih dan hampir menjadi suatu hal yang mustahil. Padahal sejatinya menghafal Al-Quran bisa menjadi mudah dan menyenangkan asalkan kita melakukannya dengan tepat.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَلَقَدۡ یَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرࣲ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?“ (QS Al-Qomar: 17, 22, 32, 40)
Saat menjelaskan ayat ini, Imam Asy-Sayukani rohimahulloh menuturkan bahwa Allah subhanahu wata’ala memudahkan siapa saja yang memiliki kemauan untuk menghafal Al-Quran. Disamping itu, mengambil ibroh dan pelajaran dari Al-Quran juga telah Dia mudahkan.
Pertanyaannya hanya satu: “Maukah kita melakukannya?.
Inilah beberapa tips jitu agar kegiatan menghafal Al-Quran menjadi mudah dan menyenangkan.
• Tentukan target.
Tidak perlu muluk-muluk, tentukan target yang cukup ringan dan kemungkinan besar bisa dicapai. Barulah nanti saat hafalan sudah semakin banyak dan kemampuan menghafal semakin meningkat, silahkan tambah target harian.
Adapun berkenaan dengan surat apa yang akan pertama kali dihafal, sebenarnya bebas dari juz manapun yang dirasa mudah. Namun jika anda bingung, maka metode yang biasa diterapkan di negri Syinqithy mungkin bisa menjadi patokan.
Mulailah dari surat Al-A’la yang merupakan pertengahan dari juz 30 hingga akhir Al-Quran. Kemudian dari surat An-Naba’ hingga surat Al-Ghosyiyah. Setelah juz 30 dikuasai dengan baik dan benar, mulailah dari surat Al-Jin yang merupakan pertengahan juz 29, dan begitu seterusnya.
• Fokus.
Fokus pada satu hafalan akan sangat membantu kita dalam menyelesaikan target dengan baik. Maksudnya adalah jangan langsung menghafal berbagai ilmu dalam satu waktu. Jika memungkinkan, maka jangan menghafal selain Al-Quran di awal memulai hafalan.
• Gunakan satu mushaf.
Pilihlah satu mushaf yang dirasa nyaman dan tanamkan dalam pikiran untuk tidak menggantinya seumur hidup. Jika qoddaralloh mushaf tersebut rusak ataupun hilang di kemudian hari, maka belilah mushaf yang sama. Sebab saat kita menghafal, maka seakan-akan kita sedang memotret lembaran-lembaran mushaf tersebut dalam otak kita. Bentuk tulisan hingga lembaran-lembarannya akan cukup melekat dalam pikiran. Namun jika kita sering bergonta-ganti mushaf, ditakutkan membuat hafalan menjadi kacau.
• Pastikan bacaan sudah benar.
Simakkan terlebih dahulu ayat yang akan kita baca kepada seseorang yang mumpuni. Ingat, jangan sekali-kali berani menghafal sebelum melewati tahap ini. Sebab jika ternyata terdapat kesalahan pada bacaan kita, sedangkan ayat tersebut sudah terlanjur dihafal, maka seringkali akan cukup sulit untuk merubahnya lantaran hafalan pertama memang cukup melekat dengan kuat.
• Tulis apa yang akan dihafal.
Ini merupakan metode alternatif tambahan dan tidak wajib. Metode ini sendiri memang biasa diterapkan di negri syinqithy, dimana mereka menggabungkan pendengaran, membaca dan menulis dalam menghafal. Tak heran jika hafalan mereka terkenal kuat.
• Menyimak bacaan orang lain.
Selain kita yang membaca, usahakan untuk meminta orang lain membacakan ayat tersebut kepada kita. Murottal Al-Quran berbagai masyayikh juga bisa kita manfaatkan.
• Keraskan suara saat menghafal.
Diantara nasehat yang kami dapatkan dari para ustadz/syekh adalah mengeraskan suara saat membaca. Cara seperti ini sendiri cukup jitu untuk membuat ayat lebih cepat masuk ke dalam otak.
• Simakkan bacaan kepada guru.
Setelah berhasil kita hafal, segera simakkan bacaan kepada guru atau teman yang kompeten dalam hal ini. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hafalan kita sudah cukup baik dan benar.
• Ulangi sebanyak mungkin setelah hafal.
Pengulangan yang dimaksud disini bukan saat menghafal, akan tetapi setelah target harian tersebut sudah berhasil kita hafal di luar kepala. Usahakan untuk mengulanginya tak kurang dari 20 kali, lebih banyak tentu lebih baik.
• Rajin muroja’ah.
Muroja’ah hafalan yang sudah dimiliki sangatlah penting. Bahkan bisa kita katakan bahwa muroja’ah lebih penting dari menambah hafalan baru. Tentukan target dan porsi yang cukup untuk muroja’ah. Usahakan dalam satu minggu kita sudah mengulang seluruh hafalan yang dimiliki.
• Gunakan hafalan dalam sholat-sholat sunnah.
Selain memiliki target murojaah harian, kita hendaknya menggunakan hafalan yang telah dimiliki dalam sholat sunnah. Mulai dari sholat malam hingga sholat dhuha. Ilmu akan semakin kuat dalam ingatan saat kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a’lam.
Semoga Allah subahanahu wata’ala memudahkan langkah kita untuk istiqomah dalam menuntut ilmu. Aamiin.
Referensi:
Fathul Qodir, Asy-Syaukani
Dukhul Al-Maqori’ ila Qothri Syinqith, Al-Hasan Muhammad Madik