Imam Warsy – Perawi Qira’at Nafi’ yang Terkenal di Mesir

Pendahuluan

Di antara banyaknya imam qira’at yang terkenal, Imam Warsy adalah salah satu perawi utama qira’at Imam Nafi’yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah penyebaran qira’at Al-Qur’an. Riwayat Imam Warsy dari Imam Nafi’ menjadi salah satu bacaan Al-Qur’an yang diterima luas, terutama di wilayah Afrika Utara, seperti Maroko, Aljazair, Mauritania, dan beberapa bagian Sudan dan Nigeria.

Imam Warsy tidak hanya menghafal dan meriwayatkan qira’at dari gurunya, tetapi juga memiliki keahlian dalam seleksi dan pemilihan bacaan (ikhtiyar al-qira’ah), sehingga qira’atnya menjadi standar bacaan utama di berbagai wilayah.


1️⃣ Sejarah dan Perkembangan Qira’at di Mesir

📖 Islam masuk ke Mesir pada tahun 20 H di bawah kepemimpinan Amr bin Al-Ash. Setelah penaklukan ini, para sahabat tinggal di Mesir untuk mengajarkan Al-Qur’an dan ilmu agama, termasuk Abdullah bin Amr bin Al-Ash, Uqbah bin Amir, dan Abdullah bin Abbas.

📍 Dari para sahabat ini, lahirlah madrasah qira’at di Mesir, yang menjadi pusat pembelajaran Al-Qur’an. Pada generasi berikutnya, beberapa tabi’in seperti Mujahid bin Jabar dan Ikrimah ikut memperkaya tradisi qira’at di Mesir.

📍 Pada abad ke-2 Hijriyahbeberapa ulama Mesir pergi ke Madinah untuk belajar qira’at langsung dari Imam Nafi’, termasuk:

  • Imam Warsy (w. 197 H)
  • Al-Laits bin Sa’ad (w. 175 H)
  • Abu Dihyah al-Masri (w. 190 H)
  • Sa’lab bin Syaibah (w. 191 H)
  • Abdullah bin Wahb (w. 197 H)

📖 Setelah belajar, mereka kembali ke Mesir dan menyebarkan qira’at Imam Nafi’, tetapi yang paling populer dan berkembang luas adalah qira’at Imam Warsy.


2️⃣ Biografi Imam Warsy

📍 Nama lengkapnya: Utsman bin Abdullah bin Amr bin Sulaiman bin Ibrahim
📍 Kelahiran: 110 H di kota Qafth, Mesir
📍 Wafat: 197 H di Mesir

Kenapa Disebut “Warsy”?
📖 Julukan “Warsy” diberikan oleh gurunya, Imam Nafi’, karena cara jalannya yang khas dan bajunya yang sering tampak longgar, mirip dengan burung merpati putih (warasy dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang berwarna putih seperti susu).

📖 Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa julukan ini diberikan karena warna kulitnya yang putih. Sejak saat itu, ia lebih dikenal dengan nama “Warsy” daripada nama aslinya.

📍 Ciri fisik Imam Warsy:
✅ Bertubuh mungil dan agak gemuk
✅ Berambut pirang
✅ Bermata hijau
✅ Berkulit putih


3️⃣ Perjalanan Ilmiah Imam Warsy

📍 155 H – Imam Warsy berangkat ke Madinah untuk belajar kepada Imam Nafi’
📖 Di Madinah, Imam Warsy mengalami kesulitan karena Imam Nafi’ hanya menerima murid dalam jumlah terbatas dan mengajarkan 30 ayat saja per sesi.

📖 Imam Warsy lalu mencari perantara untuk dapat diterima sebagai murid khusus Imam Nafi’. Akhirnya, Kabir al-Ja’farain, seorang murid senior Imam Nafi’, membantunya untuk bertemu langsung dengan sang guru.

📖 Setelah diterima, Imam Warsy belajar secara intensif hingga mengkhatamkan Al-Qur’an 4 kali dalam sebulan, baik dengan bacaan lambat (tahqiq) maupun cepat (hadr).

📍 Setelah sekian tahun belajar di Madinah, Imam Warsy kembali ke Mesir dan mendirikan madrasah qira’at yang dikenal sebagai Magra’ah Warsy, tempat di mana ia mengajarkan qira’at Imam Nafi’.

📖 Keistimewaan Imam Warsy dalam qira’at:
✅ Bacaan yang khas dengan mad yang panjang dan jelas
✅ Fasih dalam bahasa Arab dan memahami kaidah kebahasaan dengan mendalam
✅ Memiliki suara yang merdu, sehingga orang yang mendengarnya sulit berpaling


4️⃣ Murid-Murid Imam Warsy

Setelah menjadi pemimpin qari’ di Mesir, Imam Warsy memiliki banyak murid, di antaranya:
📌 Ahmad bin Shaleh al-Hafidz
📌 Daud bin Abi Thayyibah
📌 Yusuf al-Azraq (perawi utama qira’at Warsy)
📌 Abdussamad bin Abdurrahman bin al-Qasim
📌 Yunus bin Abdul A’la

📖 Di tangan murid-muridnya, qira’at Warsy berkembang luas, terutama di Afrika Utara.


5️⃣ Jalur Periwayatan Qira’at Warsy (Thariq Warsy)

📖 Perawi utama qira’at Warsy adalah Imam Yusuf al-Azraq, seorang ulama yang sangat telaten dalam belajar.

✅ Al-Azraq mengkhatamkan qira’at Warsy sebanyak 20 kali dengan metode bacaan yang berbeda-beda.
✅ Ia kemudian menyebarkan qira’at Warsy ke Maroko, Aljazair, Mauritania, dan beberapa bagian Afrika lainnya.

📖 Komentar Ulama tentang Imam Warsy
🔹 Imam Adz-Dzahabi: “Ia adalah seorang imam yang tsiqah dalam qira’at dan menjadi hujjah bagi generasi setelahnya.”
🔹 Imam Yunus: “Bacaan Imam Warsy sangat indah, jelas makhraj dan harakatnya, serta memiliki suara yang merdu.”
🔹 Imam Al-Azraq: “Qira’at Warsy menjadi standar utama di Mesir dan Maroko.”

📜 “Saya menemukan masyarakat Mesir dan Maroko membaca riwayat al-Azraq yang diriwayatkan dari Imam Warsy, mereka tidak mengenal selain riwayat tersebut.” (Imam Abu Al-Fadhl al-Khiza’i)


Kesimpulan

✅ Imam Warsy adalah perawi utama qira’at Imam Nafi’ yang paling terkenal di Mesir.
✅ Qira’atnya disebarkan ke Afrika Utara dan menjadi standar bacaan di beberapa negara Muslim.
✅ Keistimewaan qira’at Warsy terletak pada kefasihan, keindahan suara, dan pemilihan bacaan yang cermat.
✅ Periwayatan qira’at Warsy dilanjutkan oleh Imam Yusuf al-Azraq, yang memastikan qira’at ini tetap hidup di berbagai wilayah.

📜 Semoga kita bisa meneladani ketekunan Imam Warsy dalam belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. 🤲

Referensi: Mengarungi Samudra Kemuliaan 10 Imam Qira’at  – Moh. Fathurrozi, Lc, M.Th,I & Rif’iyatul Fahimah, Lc, M. Th,I

Scroll to Top