Cetakan Raja Fahd – Proyek Al-Qur’an Terbesar Sepanjang Sejarah Modern

Al-Qur’an bukan hanya mukjizat abadi dari sisi isi, tetapi juga dari sisi penjagaannya yang luar biasa. Salah satu tonggak penting penjagaan ini di era modern adalah berdirinya Majma’ Malik Fahd li Thiba’ah Mushhaf asy-Syarif(Kompleks Percetakan Mushaf Raja Fahd), yang diresmikan pada tahun 1984 M / 1405 H di Madinah al-Munawwarah.

Dengan luas 250.000 m², percetakan ini menjadi kompleks pencetak mushaf terbesar di dunia dan memproduksi hingga 30 juta mushaf per tahun dalam berbagai format: 30 juz, per 5 juz, hingga per juz. Bahkan, Al-Qur’an juga diterbitkan dalam bentuk CD, kaset, dan versi elektronik.

Yang lebih menarik, percetakan ini tidak hanya fokus pada satu varian bacaan. Meski mayoritas adalah riwayat Hafsh dari ‘Ashim, namun tetap mencetak juga riwayat Warsy dan ad-Duri, serta menerjemahkan Al-Qur’an ke lebih dari 53 bahasa dunia. Distribusinya pun gratis ke berbagai penjuru dunia, terutama saat musim haji.

Proses cetak di sini sangat ketat. Mulai dari kaligrafi manual di plat transparan, pemeriksaan berlapis oleh ulama lintas negara, pemberian tanda baca, waqaf, dan penomoran ayat. Hasil cetakan yang tidak sesuai standar langsung dimusnahkan secara khusus.

Standarisasi ini bukan sekadar proyek cetak, tapi merupakan bagian dari syi’ar Islam global. Mushaf Raja Fahd menjadi wajah Al-Qur’an di era modern, merawat orisinalitas dan estetika sekaligus menjamin distribusi masif dengan akurasi tinggi.

Referensi: Sejarah Pencetakan Al-Qur’an – Hamam Faizin, MA.

Scroll to Top