Mengenal Sifat Khafā’

Dalam ilmu tajwid, tidak semua huruf memiliki suara yang kuat dan jelas. Ada huruf-huruf yang justru dikenal karena sifat “lemahnya”, karena cenderung tersembunyi dalam pengucapan. Sifat ini disebut khafā’ (الخفاء)—artinya: tersembunyi atau samar. Meskipun samar, huruf-huruf ini sangat krusial karena kelalaian dalam melafalkannya bisa mengubah arti ayat.

📌 Apa Itu Khafā’?

Secara bahasa: khafā’ berarti “tersembunyi”.
Secara istilah: adalah samar atau tidak tampaknya suara huruf ketika diucapkan.

Huruf-huruf yang memiliki sifat khafā’ ada empat, yaitu:

“ه، و، ا، ي”
(Dikumpulkan dalam kata: “هاوي”)

Imam Ibnul Jazari menyebutnya dalam An-Nasyr sebagai bagian dari sifat huruf yang tidak memiliki lawan (lā ḍidd lahā). Artinya, sifat ini berdiri sendiri dan unik.


🔍 1. Huruf-Huruf Mad (ا، و، ي)

Huruf mad adalah huruf yang paling samar karena tidak keluar dari tempat khusus (mahraj), tetapi dari rongga mulut (jauf). Oleh karena itu:

Solusinya: Dikuatkan dengan memanjangkan suara (mad) minimal dua harakat.
Contoh:

    • يَقُولُ bila tidak dimumatkan bisa terdengar يَقُل

    • فَسَقَى لَهُمَا bila tanpa mad bisa berubah jadi فَسَقَ لَهُمَا (maknanya rusak)

Jika setelah huruf mad ada hamzah, maka mad harus lebih dipertegas karena:

    • Hamzah itu kuat (shiddah + jahr)

    • Letaknya di ujung tenggorokan (makhraj: aqṣal ḥalq)

📌 Maka, semakin penting memperjelas huruf mad sebelum hamzah, agar tidak “hilang” dalam bacaan cepat.


🔍 2. Huruf Hāʼ (ه)

Huruf hāʼ termasuk huruf paling lemah:

    • Keluar dari tenggorokan paling dalam

    • Memiliki semua sifat lemahhamsrakhowahkhafā’

Akibatnya:

    • Suara hāʼ nyaris tidak memunculkan getaran pita suara

    • Saat sukun, kelemahan huruf ini makin terlihat

    • Bisa lenyap bila tidak ditekan dengan benar

Solusinya: Tekan dengan memperkuat makhraj-nya, meskipun secara alami lidah enggan melakukannya karena lokasinya jauh dari mulut.

Jika tidak diperjelas, hāʼ bisa “lenyap” di antara huruf-huruf lain yang lebih kuat, sehingga bisa mengacaukan makna bacaan.


🎓 Kesimpulan:

    • Khafā’ adalah kelemahan yang harus diatasi, bukan diabaikan.

    • Huruf mad dan hāʼ butuh perhatian ekstra dalam praktik tajwid.

    • Kekuatan suara huruf bergantung pada kekuatan keluar dari makhraj-nya.

  • Setiap kekeliruan pada huruf-huruf khafiyyah bisa memengaruhi makna ayat.
Taisir ar-Rahman fi Tajwid al-Qur’an – Dr. Su’ād ‘Abd al-Ḥamīd

 

📎 Baca artikel lainnya: KLIK DISINI

Scroll to Top