
📜 Pendahuluan
Salah satu perawi terkenal dalam ilmu qira’at adalah Imam Ahmad bin Muhammad al-Bazzi (170 H – 285 H), seorang imam qira’at yang meriwayatkan bacaan Ibnu Katsir al-Makki.
📌 Apa yang membuat Imam al-Bazzi istimewa?
✅ Beliau adalah muadzin dan imam di Masjidil Haram selama 40 tahun.
✅ Merupakan perawi utama dalam qira’at Ibnu Katsir.
✅ Meriwayatkan bacaan takbir dari surah Ad-Dhuha hingga surah An-Nas.
✅ Dikenal sebagai seorang qari’ yang mutqin (sangat teliti) dan tsiqah (terpercaya).
📜 Biografi Imam al-Bazzi
📖 Nama lengkap:
📝 Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim bin Nafi’ bin Abi Bazzah
📖 Julukan:
📝 Al-Bazzi, yang dinisbatkan kepada kakeknya, Abu Bazzah (Basysyar).
📖 Asal-usul:
📝 Berasal dari Persia (Hamadzan), namun menetap di Makkah dan mengajar di sana sepanjang hidupnya.
📖 Keutamaan:
✅ Dikenal sebagai ulama qira’at yang paling disegani di Makkah.
✅ Mendapat julukan “ustadz muhaggiq” (guru besar yang mumpuni dalam qira’at).
✅ Pernah menjabat sebagai muadzin dan imam di Masjidil Haram selama 40 tahun.
📖 Kewafatannya:
📝 Beliau wafat pada tahun 285 H dan dikebumikan di Makkah.
📜 Perjalanan Ilmu Imam al-Bazzi
💡 Sejak kecil, Imam al-Bazzi hidup dalam lingkungan yang sangat kondusif untuk ilmu. Karena Makkah merupakan kota ilmu dan tempat pertama turunnya Al-Qur’an, beliau tumbuh di antara para qari’ dan ulama besar.
📌 Guru-Guru Imam al-Bazzi dalam Qira’at Ibnu Katsir:
Nama Guru | Sanad Qira’at |
---|---|
Ikrimah bin Sulaiman | Menerima qira’at dari Ismail bin Abdullah al-Qisth dan Syibl bin Ubbad |
Abdullah bin Ziyad | Menerima dari Ma’ruf bin Misykan dari Ibnu Katsir |
Abu al-Ikhrith Wahb bin Wadhih | Menerima qira’at dari Syibl bin Ubbad dari Ibnu Katsir |
✅ Imam al-Bazzi meriwayatkan qira’at Ibnu Katsir dengan sanad yang sangat kuat.
✅ Dari ketiga jalur ini, al-Bazzi memiliki dua rantai sanad utama yang bersambung langsung kepada Ibnu Katsir.
✅ Sebagai qari’ utama Makkah, beliau memastikan bahwa qira’at yang diajarkan benar-benar sahih dan mutawatir.
📜 Imam al-Bazzi dan Bacaan Takbir dalam Al-Qur’an
📌 Apa itu Bacaan Takbir?
📖 Bacaan takbir adalah tambahan dzikir dengan mengucapkan “Allahu Akbar” di akhir setiap surah dari Ad-Dhuha hingga An-Nas.
📌 Siapa yang meriwayatkan Bacaan Takbir?
✅ Imam al-Bazzi adalah satu-satunya perawi yang meriwayatkan bacaan takbir dalam qira’at mutawatir.
📖 Sanad Bacaan Takbir:
Imam al-Bazzi meriwayatkan takbir dari Ikrimah bin Sulaiman, yang menerima dari Ismail bin Abdullah bin Qusthanthin, yang menerimanya dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, dari Ubay bin Ka’ab, dari Rasulullah ﷺ.
📌 Apakah Takbir Bagian dari Al-Qur’an?
💡 Para ulama sepakat bahwa takbir bukan bagian dari Al-Qur’an, tetapi merupakan dzikir yang disunnahkan saat khataman.
📌 Bagaimana Takbir Sampai ke Indonesia?
✅ Mayoritas ulama Nusantara mengikuti mazhab Syafi’i, yang juga menggunakan qira’at Ibnu Katsir.
✅ Tradisi membaca takbir dalam khataman Al-Qur’an banyak dilakukan di Makkah, sehingga dibawa oleh para ulama yang belajar di sana ke Indonesia.
✅ Meskipun masyarakat Nusantara membaca qira’at Hafs dari ‘Ashim, tradisi membaca takbir tetap bertahan karena warisan ulama Makkah.
📜 Pendapat Ulama tentang Bacaan Takbir
💡 Banyak ulama besar mendukung amalan takbir sebagai sunnah yang bersumber dari Nabi ﷺ.
📖 Imam Syafi’i berkata:
📝 “Jika kamu meninggalkan bacaan takbir, maka kamu benar-benar meninggalkan sunnah Nabi.”
📖 Imam Abu al-Fath Faris bin Ahmad berkata:
📝 “Sesungguhnya membaca takbir merupakan sunnah yang ma’tsurah dari Nabi, Sahabat, dan Tabi’in.”
📖 Imam al-Sakhawi meriwayatkan:
📝 “Ketika Imam Syafi’i menjadi makmum shalat tarawih di Masjidil Haram, imamnya membaca takbir setelah setiap surah dari Ad-Dhuha hingga An-Nas. Setelah shalat, Imam Syafi’i berkata: ‘Ahsanta, lagad ashabta al-Sunnah’ (Bagus sekali, sungguh kamu telah mengikuti sunnah).”
📖 Ibnu al-Jazari dalam “Ghayats an-Nafi’ fi Qira’at as-Sab’” mengatakan:
📝 “Ketahuilah bahwa membaca takbir adalah amalan yang mutawatir di kalangan qari’ Makkah. Mereka mengamalkannya dalam bacaan keseharian, pembelajaran, dan shalat.”
📌 Kesimpulan:
✅ Takbir dari surah Ad-Dhuha sampai An-Nas adalah sunnah ma’tsurah.
✅ Meskipun bukan bagian dari Al-Qur’an, tetapi para ulama menyepakati keutamaannya dalam khataman.
✅ Mayoritas ulama qira’at menyatakan bahwa sanad bacaan takbir dari Imam al-Bazzi adalah sahih.
📜 Murid-Murid Imam al-Bazzi
Sebagai qari’ utama di Makkah, Imam al-Bazzi memiliki banyak murid yang meneruskan qira’atnya.
📌 Beberapa murid utama Imam al-Bazzi:
✅ Imam Qunbul – Perawi utama qira’at Ibnu Katsir.
✅ Al-Hasan bin al-Hubab – Qari’ terkenal di Makkah.
✅ Abu Rabi’ah Ahmad bin Farah – Ahli qira’at dan muhaddits.
✅ Muhammad bin Harun – Meneruskan ilmu qira’at di Basrah.
💡 Imam Qunbul kemudian menjadi perawi utama bersama al-Bazzi dalam qira’at Ibnu Katsir.
📜 Kesimpulan
📖 Imam al-Bazzi adalah perawi utama qira’at Ibnu Katsir dan memiliki peran besar dalam penyebaran ilmu qira’at di Makkah.
✅ Meriwayatkan bacaan takbir dari Ad-Dhuha hingga An-Nas.
✅ Menjadi imam dan muadzin di Masjidil Haram selama 40 tahun.
✅ Sanad qira’atnya berasal langsung dari sahabat Nabi ﷺ.
✅ Pendapat para ulama menegaskan bahwa takbir adalah sunnah yang dianjurkan dalam khataman.
📌 Keberkahan ilmu Imam al-Bazzi terus mengalir hingga saat ini, terutama dalam tradisi membaca takbir di akhir surah-surah terakhir dalam khataman Al-Qur’an.
Referensi: Mengarungi Samudra Kemuliaan 10 Imam Qira’at – Moh. Fathurrozi, Lc, M.Th,I & Rif’iyatul Fahimah, Lc, M. Th,I