
Sejarah Pencetakan Al-Qur’an Pertama
Pencetakan Al-Qur’an menggunakan moveable type (jenis mesin cetak yang ditemukan oleh Johannes Gutenberg sekitar 1440 M) masih menjadi misteri sejarah. Namun, mayoritas sejarawan menyepakati bahwa Al-Qur’an pertama kali dicetak antara 9 Agustus 1537 dan 9 Agustus 1538 oleh Paganino dan Alessandro Paganini (ayah dan anak yang merupakan ahli percetakan). Pencetakan ini dilakukan di Venice (Venesia), Italia.
Venice pada masa itu dikenal sebagai pusat percetakan Eropa. Beberapa sarjana Muslim dari Timur Tengah, seperti Subhi Shalih, menyebut kota ini sebagai al-Bundigigyah, yang artinya senjata laras panjang, karena banyak dihuni oleh kelompok bersenjata.
Hilangnya Cetakan Venice dan Spekulasi Sejarah
📌 Salah satu misteri terbesar dalam sejarah pencetakan Al-Qur’an adalah hilangnya seluruh cetakan Venice selama berabad-abad.
💡 Tiga teori utama yang berkembang:
1️⃣ Dihancurkan oleh Gereja Katolik
-
- Regis Blechere dan H. Bobzin menyebut bahwa cetakan ini dihancurkan atas perintah Paus karena dianggap berbahaya bagi doktrin Kristen.
2️⃣ Pencetakan Tidak Sukses
-
- Menurut Fred Leemhuis, proyek ini gagal total karena teknologi percetakan belum mampu menghasilkan teks Arab yang akurat.
3️⃣ Ditemukan Kembali di Perpustakaan Venice
-
- Pada tahun 1980-an, Angela Nouvo, seorang profesor dari Universitas Udine, menemukan salinan cetakan Venice di Perpustakaan Fransiscan Friars of San Michele.
-
- Mushaf ini pernah dimiliki oleh Teseo Ambrogio degli Albonesi, yang meninggal setelah 1540.
📌 Kelemahan utama cetakan Venice:
-
- Banyak kesalahan cetak yang mengubah makna teks.
-
- Tata letak tidak jelas & membingungkan.
-
- Orang Ottoman menolak mushaf ini, karena pencetaknya adalah non-Muslim yang dianggap tidak suci untuk menangani Al-Qur’an.
Polemik Pencetakan Al-Qur’an di Kekaisaran Ottoman
Pada abad ke-16, Kekaisaran Ottoman menolak pencetakan Al-Qur’an dengan alasan:
✅ Kesalahan tipografi terlalu banyak
✅ Kepercayaan bahwa Al-Qur’an hanya boleh ditulis tangan oleh Muslim
✅ Larangan resmi dari Sultan Ottoman Bayazid II dan Salim I terhadap buku-buku cetak
Jean Bodin dalam Colloquium Heptaplomeres (sekitar 1580) bahkan menyebut bahwa orang Ottoman menghancurkan seluruh cetakan Venice dan memotong tangan Alessandro Paganini. Namun, klaim ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Detail Teknis Mushaf Venice
🔹 Jumlah lembaran: 71232 lembar, tanpa nomor halaman
🔹 Ukuran cetak: 203 x 130 mm
🔹 Jenis huruf: Arabic Kursif
🔹 Jenis tinta: Mirip Briquet 2528, umum di Venesia abad ke-15 dan 16
🔹 Kesalahan cetak utama: Hilangnya seluruh surat Al-Ankabut, tanpa nomor surah & ayat
Kesimpulan: Signifikansi Sejarah Cetakan Venice
📌 Meskipun gagal secara teknis, Al-Qur’an cetakan Venice tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah percetakan Islam.
📌 Peristiwa ini menunjukkan bahwa pencetakan Al-Qur’an membutuhkan ketelitian tinggi, yang baru bisa dicapai satu abad kemudian.
Referensi: Sejarah Pencetakan Al-Qur’an – Hamam Faizin, MA.


![Memahami Perbedaan Esensial Antara Nun Sakinah dan Tanwin – [x] Taisir ar-Rahman fi Tajwid al-Qur’an – Dr. Su’ād ‘Abd al-Ḥamīd](https://selasarquran.com/wp-content/uploads/2025/09/x-Taisir-ar-Rahman-fi-Tajwid-al-Quran-–-Dr.-Suad-‘Abd-al-Ḥamid.png)

