URGENSI TALAQQI & MUSYAFAHAH
โ๏ธ Abu Hibban bin Sholih
Transmisi bacaan Al-Qur’an dari Jibril ‘Alaihissalaam kepada Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, berlangsung lewat jalan Talaqqi (bertemu langsung tatap muka guru dan murid) dan Musyafahah (dari lisan ke lisan). Begitupun transmisi bacaan Al-Qur’an dari Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam kepada para sahabat, para sahabat kepada tabi’in, dan seterusnya; hingga sampai kepada kita, umatnya yang terpaut sekitar 14 abad.
Adapun perintah membaca sebagaimana guru mengajarkan (talaqqi dan musyafahah) ada dalam teks hadits maupun kitab ulama tajwid:
๐ Hadits hasan riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad nomer 3784
ุฅูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฃูู ูุฑูููู ู ุฃููู ููููุฑูุฃู ููููู ุฑูุฌููู ู ูููููู ู ููู ูุง ุฃูููุฑูุฆู
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kalian agar setiap orang membaca sebagaimana yang dibacakan kepadanya.”
๐ Hadits hasan riwayat Ibnu Hibban nomer 747:
ุฅูููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฃูู ูุฑูููู ู ุฃููู ููููุฑูุฃู ููููู ุฑูุฌููู ู ูููููู ู ููู ูุง ุนููููู ู
โSesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kalian agar setiap orang di antara kalian membaca (Al Qur’an) sesuai dengan yang telah diajarkan kepadanya.”
๐ Asy Syaikh Husniy Syaikh ‘Utsman mengatakan dalam kitab Haqqut Tilawah
ููุนูููฐู ููุงุฑููู ูฑุงูููุฑูุงููู ุฃูู ููุฃูุฎูุฐูููุฑูุง ุฆูุชููู ุนูููู ุทูุฑููููู ูฑูุชูููููููู ููฑูุฅูุณูููุงุฏู
Maka wajib (karena kata ‘Ala di sana menunjukkan kata wajib) bagi pembaca Al-Qur’an untuk mengambil pembelajaran atas jalan talaqqi dan sanad.
ุนูู ูฑูุดููููุฎู ูฑููุขุฎูุฐูููู ุนูู ุดูููุฎูููู ู ูููู ููุตููู ุฅูููฐู ุชูุงููููุฏู ู ูู ุฃูููู ุชูููุง ููุชููู ุชูุทูุง ุจููู ู ูุง ุฌูุงุกู ุนูู ุฑูุณูููู ูฑููููู ุจูุณูููุฏู ุตูุญููุญู ู ูุชููุตููู
Dari para syaikh (guru) yang mereka mendapatkan (bacaan itu) dari guru-gurunya mereka, agar sampai pada kepastian bahwa bacaan yang dipraktikan tersebut sesuai dengan apa yang datang dari Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa sallam dengan sanad yang bersambung lagi shahih.
Manhaj belajar Al-Qur’an dengan talaqqi dan musyafahah menjadi hal yang urgen serta prinsipil.
Para pembelajar Al-Qur’an seringkali mendapatkan ilmu yang tidak akan mereka peroleh kecuali dengan cara talaqqi dan musyafahah. Misalnya, saat mempelajari riwayat Qalun ‘an Nafi’; terdapat cara membaca yang tidak bisa kita jumpai di buku panduan; yakni:
1) Jika terdapat Munfashil yang diapit oleh Mim Jamak, maka berlaku:
- Iskan – Qoshr
- Iskan – Tawassuth
- Shilah – Qoshr
- Shilah – Tawassuth
2) Jika ada Mim Jamak yang diapit oleh Munfashil, maka berlaku:
- Qoshr – Iskan
- Tawassuth – Iskan
- Qoshr – Shilah
- Tawassuth – Shilah