Keaslian/Orisinalitas Al-Qur’an Terjaga

Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Sebagai kitab suci yang menjadi sumber utama ajaran Islam, keasliannya harus tetap terjaga agar tetap bisa menjadi petunjuk hingga akhir zaman. Allah sendiri telah menjamin penjagaan terhadap Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَفِظُوْنَ
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami juga yang akan terus menjaganya.” (QS. Al-Hijr: 9)
Allah menjaga Al-Qur’an sejak sebelum diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ hingga kini. Sebelum diwahyukan, Al-Qur’an disimpan di Lauh Mahfuzh, tempat yang steril dari gangguan jin dan setan. Allah berfirman:
بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيْدٌ فِيْ لَوْحٍ مَحْفُوْظٍ
“Bahkan yang mereka katakan itu adalah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) di Lauh Mahfuzh.” (QS. Al-Buruj: 21-22)
Setelah diwahyukan kepada Rasulullah ﷺ, penjagaan Al-Qur’an tetap berlangsung melalui generasi para sahabat, tabiin, hingga kini melalui para penghafal, ahli Qiraat, ahli tafsir, dan ulama di berbagai bidang ilmu Al-Qur’an seperti:
- Ilmu Qiraat, yang membahas cara membaca teks Al-Qur’an dengan sanad yang mutawatir.
- Ilmu Tafsir, yang menjelaskan makna ayat sesuai dengan pemahaman Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
- Ilmu Rasm Utsmani, yang membahas standar penulisan Al-Qur’an seperti yang disepakati oleh Utsman bin Affan.
Kehadiran para ulama dan huffazh (penghafal Al-Qur’an) menjadi bukti bahwa Al-Qur’an tetap terjaga. Satu huruf yang berubah saja dapat langsung diketahui dan dikoreksi oleh jutaan penghafal Al-Qur’an di dunia.
Hal ini sangat berbeda dengan kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an yang mengalami perubahan (tahrif). Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa ayat:
📖 “Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan beriman kepadamu, padahal sebagian mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedangkan mereka mengetahui?” (QS. Al-Baqarah: 75)
📖 “Maka celakalah bagi mereka yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu berkata, ‘Ini dari Allah,’ untuk menjualnya dengan harga murah!” (QS. Al-Baqarah: 79)
Kaum terdahulu telah mencampurkan wahyu Allah dengan perkataan manusia demi kepentingan duniawi mereka. Ini menjadi bencana dalam agama. Sebaliknya, Al-Qur’an tetap terjaga dan akan terus dijaga oleh Allah hingga hari kiamat.
💡 Kesimpulan:
Keaslian Al-Qur’an adalah salah satu bukti terbesar kemukjizatannya. Dengan adanya ribuan penghafal dan ulama yang mengkaji setiap hurufnya, tidak ada satu pun perubahan yang dapat luput. Al-Qur’an bukan sekadar kitab biasa, tetapi wahyu ilahi yang dijaga oleh Allah sendiri untuk membimbing manusia hingga akhir zaman.
Referensi: Keistimewaan Al-Quran – Ahsin Sakho Muhammad